Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

A.    Konsep Pembelajaran Ekspositori Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Jadi, strategi pembelajaran ekspoditori adalah strategi pembelajran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Menurut Roy Killen (1998), menanamkan strategi ini sebagai istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Introduction) karena materi pembelajaran tersebut langsung disampaikan kepada siswa. Karakteristik strategi ekspositori yaitu: 1.    dilakuakan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal artinya bertutur secra lisan yang merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. 2.    materi yang disampaika

Strategi Pembelajaran Heuristik

Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen penting, yaitu guru dan anak didik. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat anak didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. salah satu strategi pembelajaran ialah strategi heuristik (Pupuh Fathurrohman). Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu  heuriskein,  yang berarti “Saya Menemukan” strategi ini berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan menjadikan  “heuriskein  (saya menemukan) ”  sebagai acuan.  Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembe

STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

A. Definisi dan Sejarah  Strategi Induktif dan Deduktif Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar .Strategi Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin.Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan tujuanuntuk mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, menciptakannama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebihterampil dalam menyingkap dan mengoraganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal. Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberik

BAGAIMANA CARA ILMUWAN MENGUKURNYA?

Gambar
Sumber gambar: https://lesprivatbigbang.com/      1. Cara Ilmuwan Mengukur Suhu Matahari Sumber gambar: https://1freewallpapers.com/savage-sun/id    Berbeda dengan cara mengukur suhu badan/air yaitu dengan termometer. Mengukur suhu matahari tidak bisa dilakukan dengan menggunakan termometer. Lagi pula siapa yang akan pergi ke sana untuk mengukurnya? Hal ini tentu mustahil bukan?  Hehe       Namun demikian, bukan berarti temperatur matahari tidak bisa diketahui  lho . Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D. ada beberapa cara untuk mengukur suhu dipermukaan matahari, yaitu: Pertama, dengan menganalisis spektrum cahaya dipancarkan oleh matahari. Setiap benda panas memancarkan cahaya yang tergantung pada suhunya. Benda yang memancarkan cahaya merah lebih dingin dibandingkan dengan benda yang memancarkan cahaya kuning. Dari warna-warna yang dipancarkan matahari ini kita dapat memperkirakan suhu dipermukaan matahari. Cara kedua, dengan menganalisis atom-atom yan

PERBEDAAN TAKSONOMI BLOOM SEBELUM DAN SETELAH REVISI

Gambar
Sumber gambar: pa21mokhzanifadir.blogspot.com     1. Pengertian Taksonomi Bloom     Taksonomi Bloom mulai diperkenalkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956 untuk tujuan pendidikan yaitu memperkenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir peserta didik.     Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Pada tahun 1994, Lorin Anderson telah menambah baik teori taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasilnya pada tahun 2001 Anderson telah membuat perubahan pada domain kognitif. 2. Perbedaan Taksonomi Bloom Sebelum dan Sesudah Revisi       Berikut disajikan perbedaan taksonomi Bloom sebelum dan sesudah revisi. Supaya lebih paham, dibaca dengan seksama ya  Batuers ! A. Taksonomi Bloom Sebelum Revisi (1956)    Taksonomi Bloom pada tahun 1956 berorientasi kepada kemampuan berpikir peserta didik. a. Pengetahuan (C1)     Dalam hal pengetahuan yang ditekankan adalah kemampuan s

Azas Azas Dalam Fisika

Gambar
Prinsip/ Azas Bernouli Asas Bernoulli merupakaan asas dalam pembahasan fluida bergerak. Asas Bernoulli melukiskan hubungan antara tekanan, kecepatan dan tinggi dalam suatu garis lurus. Danil Bernoulli telah membuktikan bahwa semakin besar kecepatn fluida, semakin kecil tekanan nya dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kecepatan fluida maka semakin besar tekanannya. Pernyataan ini selanjutnya di kenal sebagai Azas Bernauli.  Hukum Bernoulli untuk fluida yang mengalir pada suatu tempat maka jumlah usaha, energi kinetik, energi potensial fluida persatuan volume fluida tersebut mempunyai nilai yang tetap pada setiap titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Prinsip / Azas Korespondensi   Merupakan hukum dasar fisika kuantum dan relativitas. 4.  Prinsip / Azas Archimedes dan Pascal   Merupakan hukum dasar dalam fluida. 5. Pr